Teknik
pembuatan Kecap
A.Definisi Kecap
kecap merupakan jenis makanan
cair hasil fermentasi kedelai. meskipun bahan baku pembuatan kecap adalah
kedelai hitam , tatapi tidak menutup kemungkinan kecap dibuat dari kedelai
kuning. Kecap dapat dibuat melalui 3 cara yaitu fermentasi, hidrolisis asam,
dan kombinasi fermentasi dan hidrolisis asam. Kecap yang dibuat secara
fermentasi biasanya mempunyai cita rasa dan aroma yang lebih disukai konsumen.
Pada prinsipnya pembuatan kecap secara fermentasi berkaitan dengan penguraian
protein, lemak, dan karbohidrat menjadi asam amino, asam lemak, dan
monosakarida
proses fermentasi kecap terdiri
dari 2 tahap, yaitu fermentasi padat (fermentasi koji/ tempe) dan fermentasi cair
(fermentasi maromi). Kapang yang digunakan dalam fermentasi padat, adalah aspegillius sp. dan rizopus sp. fermentasi padat memerlukan waktu selama 3-5 hari.
Hasil fermentasi padat disebut koji/tempe. selanjutnya, koji/tempe dikeringkan
kemudian direndam dalam air garam 20-30 %. Proses perendaman koji/tempe dalam
air garam disebut fermentasi maromi. Mikroba yang berperan dalam fermentasi
maromi adalaah mikroba tahan garam seperti hansenula
sp, zygosaccharomeces sp, lactobacillus sp. Fermentasi maromi
memerlukan waktu selama 14-28 hari. Cairan hasil fermentasi maromi disebut
maromi, selanjutnya maromi ditambah dengan rempah-rempah dan dikentalkan
sehingga diperoleh kecap. Ampas dari fermentasi maromi dapat digunakan sebagai
pakan ternak.
Pangan yang difermentasi dapat
memperbaiki nilai nutrisi. Pada proses fermentasi maromi prinsipnya adalah
kerja proteolisis. Degradasi protein/asam amino tidak hanya berpengaruh pada
nilai nutrisi tetapi juga berpengaruh terhadap karakteristik rasa dan flavor
yang disebabkan pembentukan senyawa aromatik. Tahapan utama yang berpengaruh
terhadap flavor kecap adalah pada saat proses pemanasan bahan mentah (kedelai),
fermentasi koji, fermentasi maromi termasuk saat aging dan pasteurisasi.
B.
Proses pembuatan Kecap
Pada
awalnya kedelai bersih direndam semalam, kemudian direbus selama 1-5 jam. Biji
kedeelai masak ditebarkan diatas tampah bambu serta diinokulasikan oleh spora asparagillus oryzae dan diinkubasi pada
ruang khusus selama 3-20 hari, tahap ini disebut tahap fermentasi koji. Koji
yang dipoleh kemudian dicampur dengan air garam dengan konsentrasi 20-23 %
selama 4-8 bulan sambil dilakukan pengadukan berkala (proses maromi) mikroba
yang berfungsi selama fermentasi garam adalah zygosaccharomyces dan hansenula
(khamir) serta lactobacillus . Filtrat
maromi dimasak dengan air, lalu ditambah gula palma dan bumbu lainnya. Campuran
ini disaring dan kecap yang dihasilkan kemudian dibotolkan. penambahan gula
yang dilakukan tergantung dari jenis kecap , yang akan dibuat yaitu kecap manis
dan kecap asin.untuk pembuatan kecap asin, gula ditambahkan dalam jumlah
sedikit atau tidak ditambah sama sekali.
c. Komposisi Kimia Kecap
kedelai
sebagai bahan baku kecap yang mengandung nilai gizi yang cukup tinggi, terutama
kandungan protein 34,9 %. Asam amino bebas dalam kecap terbanyak adalah asam
glutamat. Selain itu asam amino bebas yang lain adalah aspartat, treonin,
serin, prolin, glisin, alanin, valin, isoleusin, leusin, tirosin, finalalanin,
dan lisin yang jumlahnya berkisar antara 0,01-0,08 g/100 gr bahan.
Senyawa organik dalam kecap tidak
hanya berasal dari kedelai, tetapi juga berasal dari gula merah yaang
digunakan. Kecap manis mengandung gula yang tinggi akibat adanya penambahan
gula pada saat pembuatannya. Senyawa organik tersebut adalah sitrat, tartarat,
suksinat, laktat, format, piroglutamat, propionat, dan butarat. Komposisis komponen
volatil kecap manis banyak ditentukan oleh komponen volatil dari gula yang
ditambahkan pada saat pembuatan kecap manis. Gula memegang peranan penting
dalam kecap manis. Gula dapat meningkatkan kemanisan dan karakteristik aroma,
menurunkan aw sehingga dapat memperpanjang masa simpan dengan cara
menghambat pertumbuhan mikroorganisme, serta mempengaruhi warna dan flavour
kecap melalui reaksi millard dan karamelisasi.
REFERENSI
Badan Standarisasi Nasional. (1994). Kecap Kedelai. SNI 01-3543-1994. Jakarta.
Koswara, S., 1997, Mengenal makanan
tradisional: hasil olahan kedelaiBuletin Teknologi dan Industri Pangan 8(2):75-76.
Rahayu, E.S., R. Indrati, T. Utami, E. Harmayani, dan M.N.
Cahyanto, 1993, Bahan pangan hasil fermentasi. PAU Pangan & Gizi,
Yogyakarta.
Prasetyo, dkk .2012. Pembuatan Kecap Dari Ikan Gabus Secara
Hidrolisis Enzimatis
Menggunkan Saari Nanas. (Jurnal). Fakultas
Teknik Kimia: Universitas Diponegoro.
Judoamidjojo. M., A.A. Darwis, dan E.G. Said, 1985. Teknologi Fermentasi. Rajawali-Press, Jakarta.



Komentar
Posting Komentar