LAPORAN PRAKTIKUM ESKRIM COKLAT
Eskrim
yaitu produk susu beku berbentuk susu padat yang dibuat dari campuran susu,
gula, bahan pemantap, bahan penyedap rasa serta aroma dengan atau tanpa
penambahan bahan makanan lainnya (bahan pengemulsi dan pewarna) dan dikemas
dalam plastik atau karton khusus (Eckles et. al., 1980). Es krim memiliki
sumber energi yang cukup tinggi. Kandungan lemak dalam es krim tiga sampai
empat kali lebih banyak daripada susu dan setengah dari total padatannya berupa
gula (laktosa, sukrosa, dan lain - lain). Es krim dapat digunakan untuk
menambah berat badan dan untuk membantu pertumbuhan anak - anak (Arbuckle,
1986). Pembuatan es krim mempunyai prinsip yaitu dapat membentuk rongga udara
pada ice cream mix (ICM), sehingga diperoleh pengembangan volume es krim agar
menjadikan es krim lebih ringan dan tidak padat serta mempunyai tekstur yang
lembut, oleh karena itu es krim merupakan produk olahan susu yang disukai
masyarakat.
Nilai gizi es krim sangat tergantung pada
nilai gizi bahan baku yang digunakan, untuk membuat es krim yang memiliki
kualitas tinggi bahan bakunya perlu diketahui dengan pasti, dengan menggunakan
susu sebagai bahan utama pembuatan es krim maka es krim memiliki sumbangan
terbesar nilai gizinya. Dibalik kelembutan dan rasa manisnya, es krim terbukti
memiliki beberapa fakta gizi yang tidak terduga, keunggulan es krim yang
didukung oleh bahan utamanya yaitu susu tanpa lemak dan lemak susu maka es krim
hampir sempurna dengan kandungan gizi yang lengkap (Fitrahdini, 2010). Pada
praktikum pembuatan eskrim ini digunakan alat dan bahan sebagai berikut :
Bahan
Coklat bubuk 3 sdm
Gula pasir 100 gr
Pemanis yang dapat digunakan dalam pembuatan es krim adalah sukrosa, gula bit, sirup jagung ataupun bahan pemanis lainnya yang diperbolehkan. Sukrosa atau gula komersial merupakan bahan pemanis yang sering digunakan. Tujuan pemberian pemanis ialah memberikan kekentalan dan cara termurah untuk mencapai total solid
Butter 100 gr
Fungsi penambahan lemak pada pembuatan es krim adalah memberikan rasa creamy serta berperan dalam pembentukan globula lemak dan turut mempengaruhi besar kecilnya pembentukan kristal. Menurut Goff (2000), lemak sangat penting dalam memberikan body es
Fungsi penambahan lemak pada pembuatan es krim adalah memberikan rasa creamy serta berperan dalam pembentukan globula lemak dan turut mempengaruhi besar kecilnya pembentukan kristal. Menurut Goff (2000), lemak sangat penting dalam memberikan body es
Karagenan 1 sdm
Karaginan
merupakan senyawa polisakarida
yang berupa hidrokoloid
diekstraks dari rumput laut karaginofit seperti Eucheuma sp., Chondrus sp.,
Hypnea sp., dan Gigartina sp.
Polisakarida tersebut disusun dari sejumlah unit galaktosa dengan ikatan
α (1,3) D-galaktosa dan β (1,4) 3,6 -
Anhidrogalaktosa secara bergantian baik mengandung ester sulfat atau
tanpa sulfat. Fungsi karaginan adalah sebagai emulsifier, gelling agent, dan
stabilizer. semi-refined carrageenan atau lebih dikenal dengan SRC adalah karaginan yang diperoleh dengan proses
perlakuan alkali pada rumput laut penghasil karaginan (karagenofit) atau
disebut pula Alkali Treated Carrageenophyte atau Alkali Treated Cottonii yang
disingkat ATC. Salah satu manfaat dari
karaginan pada industri makanan adalah dalam pembuatan formula eskrim. Dalam
hal ini karaginan berfungsi sebagai stabilisator, pembentuk gel (gelling
agent), pembentuk busa, dan pengental (thickening). Semirefined carrageenan
yang diproduksi secara higienis memberikan gambaran yang mirip dengan karaginan
murni (refined carrageenan) baik secara kimia maupun fisika, sehingga
dimungkinkan dapat menggantikan fungsi karaginan sebagai stabilisator dalam
pembuatan formula es krim
S susu skim 625 ml
komposisi eskrim antara lain lemak, bahan kering tanpa lemak (BKTL), bahan pemanis, bahan penstabil, bahan
pengemulsi dan flavour. BKTL berfungsi untuk meningkatkan kepadatan es krim dan
sebagai sumber protein (Susilorini, 2006). Dalam pembuatan es krim menggunakan
susu skim sebagai BKTL, karena susu skim merupakan susu tanpa lemak atau susu
bebas lemak. Kandungan lemak susu skim sangat rendah (kurang dari 1%), tetapi
kandungan laktosa dan proteinnya sangat tinggi sekitar 52,3% dan 37,4%
(Susilorini, 2006)
Kuning Telur 1 butir
Kuning telur digunakan untuk menghasilkan adonan yang merata, memperhalus
tekstur dan meratakan distribusi udara di dalam struktur es krim (Arbuckle,
1977). Paling sedikit sepertiga kuning telur terdiri dari lemak, tetapi yang
menyebabkan daya emulsifier yang sangat kuat adalah kandungan lesitin yang
terdapat dalam kompleks lesitin - protein (Winarno, 1997). Padatan kuning telur
mempengaruhi tekstur, hampir tidak mempengaruhi titik beku dan meningkatkan
kemampuan mengembang karena kompleks lesitin - protein (Arbuckle, 1977). Kuning
telur mengandung lesitin yang dapat berfungsi sebagai pengemulsi yaitu bahan
yang dapat menstabilkan emulsi. Emulsi yang stabil adalah suatu dispersi yang
tidak mudah menjadi pengendapan bahan-bahan terlarut, dengan demikian emulsifier
dapat mempengaruhi daya larut suatu bahan (Friberg and Larsson, 1997)
Tepung maizena 2 ½ sdm
Fungsi dari tepung maizena adalah sebagai bahan pengental dari adonan es krim
yang telah dicampur. Dengan cara memasukkan tepung maizena ke dalam panci adonan,
untuk membuat adonan tersebut menjadi kental.
p
k Pada praktikum ini digunakan 2
sampel es krim yang dibuat dengan cara
memixer adonan sampai tercampur rata dan membagi 2 sampel tersebut yang mana
satu sampel ditambahkan tepung maizena dam satu sampel lagi tidak ditambahkan
tepung maizena. Sedangkan satu sampel lainnya adalah dengan menggunakan alat es
krim maker. Cara dan bahan yang
digunakan sama hanya perbedaan perlakuan. Adapun perbandingan keduanya bentuk
es krim dengan cara mixer adalah sebagai berikut
- Es krim ditambahkan
tepung maizena membuat teksturnya sangat mengental dan keras saat dimasukkan
kedalam frezer hal ini terjadi karena terlalu banyak tepung maizena yang
ditambahkan. Sedangkan untuk es krim yang tidak ditambahkan maizean tekstur es
krim cair dan masih berebentuk adonan pada 12 jam di dalam frezzer dan kemudian
es krim dikeluarkan dan dilakukan pemixeran. Setelah 12 jam kemudian, es krim
ini dikeluarkan dan teksturnya lembut, dan sediikit padat
- Warna es krim coklat.Warna coklat ini didapat dari salah satu
bahan es krim yaitu dark coklat dan bubuk colat. Warna alami dari prooduk
pangan akan mengalami perubahan yang dipengaruhi oleh kandungan komposisi
bahan, diupayakan meminimalisasi dan mengurangi perubahan warna atau
mempertahankan warna alaminya (Winarno, 1997).
- Rasa es krim sangat manis akibat gula dan coklat batang yang
ditambahkan. Gula tidak hanya berfungsi sebagai pemberi rasa manis pada es
krim, tapi juga menurunkan titik beku adonan, sehingga adonan tidak terlalu
cepat membeku saat diproses. Agar udara yang masuk kedalam adonan bisa lebih
banyak sehingga tekstur menjadi lebih lembut.
- Aroma es krim yang di buat adalah khas coklat. Aroma ini berasal dari bahan baku es krim yang berupa bubuk coklat dan dark coklat
Cara dan bahan yang digunakan sama hanya
perbedaan perlakuan. Pembuatan es krim yang kedua dengan menggunakan es krim
maker, es krim maker berfungsi
untuk mengecilkan ukuran globula lemak mix es krim sehingga diperoleh emulsi yang sempurna.
Adapun perbandingan keduanya bentuk es krim dengan menggunakan es
krim maker adalah sebagai berikut :
- · Rasa es krim sangat manis akibat gula dan coklat batang yang ditambahkan.
- · Warna es krim coklat. Warna coklat ini didapat dari salah satu bahan es krim yaitu dark coklat dan bubuk colat
- · Aroma es krim yang di buat adalah khas coklat. Aroma ini berasal dari bahan baku es krim yang berupa bubuk coklat dan dark coklat
- · Tekstur dari es krim ini masih berbentuk adonan dan belum membentuk kristal es. Hal ini diakibatkan oleh keadaan adonan es krim yang tidak mengembang. sel-sel udara berperan dalam memberikan tekstur lembut bagi es krim. Udara hanya salah satu diantara banyak faktor yang mempengaruhi tekstur es krim. Selain udara, tekstur es krim dipengaruhi oleh bahan-bahan yang dicampurkan, pengolahan dan penyimpanan. Bahan-bahan yang menentukan kelembutan tekstur es krim tergantung dari ukuran, bentuk dan ukuran partikel padatan penyusun es krim. (Food expo 2014)
Langkah-langkah pembuatan es krim
menggunakan eskrim makerdan mixer adalah sebagai berikut :
- Campur 150 gram gula pasir, 625 gram susu skim, 1 cm karagenan
- Hangatkan air masak 632 ml dengan suhu 300 C, kemudian ditambah bahan kering demi sedikit
- Cacah 100 gram butter hingga halus (jika rebusan air diatas telah mencapai suhu 45-50 0)
- Aduk dan panaskan adonan dengan cepat hingga suhu 69 0 C
- Pertahankan pada suhu tersebut sampai 30 menit
- Homomogenisasi adonan.
Proses
homogenisasi yang dilakukan pada pembuatan es krim berfungsi untuk memecah
ukuran globula - globula lemak yang akan menghasilkan tingkat dispersi lemak
yang tinggi (Webb et al. 1980). Keuntungan homogenisasi adalah mengaduk semua
bahan secara merata, memecah dan menyebar globula lemak, membuat tekstur lebih
mengembang dan dapat menghasilkan produk yang lebih homogen (Desrosier, 1977).
- Turunkan suhu hingga 4 0 C
- Simpan ice cream yang telah beku dalam freezer seama semalam
- Membagi adonan menjadi dua bagian yaitu bagian pertama ditambah tepung maizena sedangkan bagian yang kedua tanpa ditambahkan tepung maizena
- Gelato adalah sebuah ice cream dari Italia yang memiliki arti beku dari kata ‘gelare’. Ice cream gelato dikenal lebih kental daripada ice cream biasanya. Makanya ice cream jenis ini sering ada di kawasan pantai, lebih padat dan dingin. Adonannya yang penuh dengan telur membuat gelato makin padat dan enak. Campuran susunya pun mempergurih ice cream yang dingin tersebut. Meskipun gelato padat, namun dikandungannya tidak mengandung lemak yang tinggi, sehingga gelato ini digemari meskipun harganya lebih mahal.
- Sorbet, sajian ice cream yang terbuat dari jus buah ditambahkan pemanis. Adonan sorbet adalah hasil penggilingan buah hingga halus dan tidak melalui proses memasak agar terasa kesegaran buahnya. Sorbet pun tidak menggunakan campuran susu atau telur sehingga rasa buahnya akan terasa segar. Serat yang ada pun bermanfaat untuk pencernaan.
- Sherbet hampir sama dengan Sorbet yang berbeda hanya adonan nya saja, yang mengandung banyak lemak
- Es krim frozen yogurt. Es krim ini di buat dari yoghurt yang di tambah dengan perasa makanan dan stabilizer es krim. Cara pembuatannya hampir sama dengan pembuatan es krim. Frozen yoghurt bisa menjadi alternatif untuk pecinta es krim yang sedang berdiet di kerenakan kandungan lemaknya rendah atau bahkan tidak ada.
- Es krim frozen yogurt. Es krim ini di buat dari yoghurt yang di tambah dengan perasa makanan dan stabilizer es krim. Cara pembuatannya hampir sama dengan pembuatan es krim. Frozen yoghurt bisa menjadi alternatif untuk pecinta es krim yang sedang berdiet di kerenakan kandungan lemaknya rendah atau bahkan tidak ada.
- Dondurma Es Krim lezat ini berasal dari Turki. Dengan bahan susu, gula, krim, dan mastic.
- Es puter Di Asia Tenggara seperti di Indonesia dan Malaysia kita mengenal Es Puter yang di buat dari santan tanpa menggunakan krim. Cita rasa yang di pakai juga khas Indonesia, seperti Kopyor, Advokad dan Kacang Hijau.
- Kulfi berasal dari India, Es Krim yang populer dengan sebutan Kulfi dibuat dari susu kerbau dengan tambahan perasa pistachio, mangga, kapulaga, dan saffron.
KESIMPULAN
·
- Pembuatan es krim mempunyai prinsip yaitu dapat membentuk rongga udara pada ice cream mix (ICM), sehingga diperoleh pengembangan volume es krim agar menjadikan es krim lebih ringan dan tidak padat serta mempunyai tekstur yang lembut, oleh karena itu es krim merupakan produk olahan susu yang disukai masyaraka
- Hasil Es krim yang dibuat dengan cara es krim maker tidak sampai target yang diinginkan karena keadaan es krim yang dibuat dengan es krim maker masih berbentuk adonan bukan bentuk es krim sebagai semestinnya, sedangkaan es krim yang dibuat dengan cara dimixer hasilnya sesuai yang diharapka
- Pemberian tepung maizena tanpa ada perbandingan tertentu akan menghasikan tekstur es krim yang keras dan bahkan tidak sesuai dengan keadaan es krim yang sebenarnya
DAFTAR PUSTAKA
Arbuckle, W.S. 1986.
“Ice Cream“. The AVI Publishing
Company, Inc., Westport,Connecticut. Buckle,
K.A., R.A. Edwards, G.H. Fleet, dan M. Wooton
Eckles, C. H., W.B. Combs. And H. Macy.
1980. Milk and Milk Products. Mc Graw
Hill Company. New York.
Destrosier, N.W. and Tessler, D.K. 1977. Fundamental of Food Freezing. The AVI
Publishing Co. Inc. New York.
Goff, H.D. 2000. Controlling Ice Cream Structure by Examining Fat Protein Interactions.
J. Dairy Technology. Australia.
Fitrahdini. 2010. Analisis Persepsi Konsumen Terhadap Ekuitas Merk Produk Es Krim.
http://journal.ipb.ac.id/index.php/jikk/araticle/ viewFile/3088/2050
Friberg,
S.E and Larsson, Kare.1977. Food Emulsion
3rd edition. Marcell Dekker, Inc. New York.
Food
expo. 2014. Kulinologi. PT media
pangan indonesia. Bogor
Susilorini, Tri Eko, dan Manik Eirry
Sawitri. 2006. Produk Olahan Susu. Jakarta:
Penebar Swadaya
Walstra, P. And R. James.
1984. Dairy Chemistry and Physics.
John Willey and Sons Inc. New York.
Winarno,
F.G. 1997. Kimia Pangan dan Gizi.
Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
Webb, B.H., A.H. Johnson, and J.A. Alford.
1980. Fundamental of Dairy Chemistry, 2nd
edition. The AVI Publishing Co. Inc. Westport. Connecticut.

Komentar
Posting Komentar